Naskah
Vidio Etika Dalam Bekerja
Pemain:
·
Contoh baik 1: Musliyanah
·
Contoh baik 2: Dewi Safitri
·
Contoh baik 3 : Fitri Sefriyantina
·
Contoh buruk 1: Nova Andayani
·
Contoh buruk 2: Rizki Al-Azimi
·
Atasan : Viola Fauziah
·
Narator : Aldilla Silviani Aisyah
Alur
Cerita :
Latar:
(di
depan sebuah kost-kostan)
Narator:
mungkin banyak dari kita yang
sudah pernah mendengar atau bahkan tidak asing lagi dengan kata “etika”. Namun,
apakah pengertian dari etika sesungguhnya? Etika berasal dari bahasa Yunani
yaitu “Ethos” yang berarti adat atau kebiasaan yang baik. Dan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, etika berarti ajaran tentang yang baik dan buruk
mengenai sikap, tindakan, prilaku, dan sebagainya.
Dalam cuplikan ini, kami akan
menampilkan berbagai macam etika yang harus dimiliki oleh seorang pekerja, yang
pastinya etika tersebut dapat mempengaruhi citra yang terlihat bagi orang lain.
Latar: (alarm
berbunyi. Dengan tenang Contoh Baik 1 mengambil alarm dan mematikannya. Ia pun
bangun dan tidak lupa berdoa dan bersyukur kepada Tuhan bahwa ia masih bisa
bangun tidur dalam keadaan sehat. Setelah itu ia membereskan tempat tidur,
mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke
kantor)
Latar: (alarm berbunyi. Namun dengan gusar
Contoh Buruk 1 mematikan alarmnya tersebut lalu kembali tidur. Setelah beberapa
saat kemudian, tiba-tiba ada telepon masuk di handphonenya. Dengan malas ia
menjawab telepon tersebut)
Contoh Buruk 1:
halo? Lagi tidur. Kerja? Emang sekarang jam berapa? Apa?!
Latar: (Contoh Buruk 2 segera bangkit dari
pembaringannya dan dengan terburu-buru ia mengambil handuk dan membuka pintu
kamarnya. Saat pintu terbuka, ia melihat Contoh Baik 1 sudah berpakaian rapih
dan hendak pergi ke kantor)
Contoh Buruk 1:
(menatap Contoh Baik 1 dengan tatapan marah) Lo kok nggak bangunin gue?!
Contoh Baik 1: maaf, aku kira kamu udah bangun.
Contoh
Buruk 1: huh! (segera pergi meninggalkan Contoh Baik 2 dan
berlari masuk ke kamar mandi.
Latar: (di sebuah ruangan
kerja. Terdapat sebuah meja kerja yang tersusun rapih. Contoh baik 2 duduk
sambil mengerjakan tugas. Tiba-tiba atasannya datang menghampiri meja contoh
baik 2 dengan membawa setumpuk kertas)
Contoh
baik 2: selamat
pagi, Bu.
Atasan: selamat pagi. (sambil
memberikan setumpuk kertas kepada contoh baik 2) tolong kamu segera selesaikan
laporan keuangan ini. Saya tunggu sampai jam makan siang nanti.
Contoh
baik 2: siap,
Bu. (stop motion)
Narator: seorang pekerja yang
beretika akan dengan senang hati menerima tugas yang diberikan oleh atasannya
tanpa mengeluh, walaupun atasannya tersebut memberikan tugas yang banyak sekali
untuk diselesaikan.
Latar: (di sebuah ruangan
kerja. Terdapat sebuah meja kerja yang tersusun berantakan. Contoh buruk 2
duduk sambil tiduran di atas meja kerjanya. Tiba-tiba atasannya datang
mnghampiri meja contoh buruk 2 dengan membawa setumpuk kertas)
Atasan: (membanting setumpuk
kertas di depan contoh buruk 2. Contoh buruk 2 kaget dan terbangun. atasannya
marah-marah) kamu datang kesini untuk kerja atau untuk tidur?!
Contoh
buruk 2: (sambil
menguap) sorry, Bu. Semalem saya abis begadang nonton bola.
Atasan: saya tidak peduli dengan
alasan kamu. Cepat kamu selesaikan laporan keuangan ini! Saya tunggu sampai jam
makan siang!
Contoh buruk 2: sebanyak ini sampai jam
makan siang, Bu? Yang bener aja! Besok aja deh, Bu. Please…
Atasan: saya tidak mau tahu! Kalau
setelah jam makan siang tugas itu belum ada di meja kerja saya, saya kasih kamu
SP!
Contoh
buruk 2: ba..
baik, Bu… (stop motion)
Narator: seorang pekerja yang tidak
beretika akan selalu merasa keberatan saat menerima tugas yang diberikan oleh
atasannya, bahkan saat diberikan tugas yang ringan sekalipun.
Latar: (di
sebuah ruangan rapat. Saat itu sedang berlangsung rapat yang dihadiri oleh
contoh baik & contoh buruk. Atasan mereka pun datang memasuki ruangan.)
Contoh Buruk 3: (dengan memasang wajah bosan) kemana sih
si ibu itu?
Contoh Buruk 1: tau tuh, rese! Suka banget dateng telat!
Mana gue laper, lagi!
Atasan: selamat
pagi, rekan-rekan sekalian. Maaf saya datang terlambat. Tad saya bertemu dengan
klien dulu barusan.
Anggota:
pagi, Bu..
Atasan: pada
rapat kali ini kita akan mendiskusikan tentang strategi pemasaran untuk produk
yang akan kita launching bulan depan. Oiya, bagaimana laporan keuangan yang
sudah saya berikan? Sudah selesai?
Contoh Baik 1,2,3: sudah, bu…
Atasan: bagaimana, Nova, Rizki?
Sudah selesai?
Contoh Buruk 1,2: (dengan muka gusar sambil tertawa kikuk) s..
sudah, bu?
Si contoh baik: Ibu, maaf sebelumnya. Boleh saya
memberikan pendapat tentang strategi pemasaran yang baru saja Ibu jelaskan?
Atasan: oke, silahkan.
Si
contoh baik: Jika
saya boleh menyarankan, menurut saya sebaiknya…. (stop motion)
Narator: ini
merupakan contoh pekerja yang beretika. Ia selalu bisa menerima dan memberikan
respon terhadap apa yang sudah dipresentasikan. Dan sikap seperti itu yang
sangat dibutuhkan bagi setiap pekerja.
Atasan: wow, ide kamu sangat
brilian! Saya sangat setuju dengan ide yang kamu berikan. Dan sebagai reward,
saya akan mempromosikan kamu sebagai manager pemasaran.
Latar: (seluruh
anggota rapat bertepuk tangan.)
Si
contoh baik: terima
kasih, Bu. Ini suatu penghargaan yang sangat luar biasa untuk saya.
Si contoh buruk: Bu, bagaimana dengan saya?
Bukankah saya lebih dulu bekerja disini dibandingkan dia? (menatap sinis ke
arah si contoh baik)
Atasan: perbaiki dulu kinerja
kamu, baru saya akan mempertimbangkan untuk tidak memecat kamu.
Si contoh buruk: (memasang muka shock)
lho? Kok saya malah mau dipecat, Bu? (stop motion)
Narator: demikian cuplikan etika
dalam bekerja yang baru saja kami tayangkan. Semoga dari cuplikan tersebut,
kita dapat mengambil pelajaran untuk kedepannya sebagai seorang pekerja yang
baik dan profesional. Sukses untuk kita semua dan sampai jumpa lagi di lain
kesempatan.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar