Selasa, 17 Desember 2013

Naskah Vidio Etika Dalam Bekerja



Naskah Vidio Etika Dalam Bekerja

Pemain:
·         Contoh baik 1: Musliyanah
·         Contoh baik 2: Dewi Safitri
·         Contoh baik 3 : Fitri Sefriyantina
·         Contoh buruk 1: Nova Andayani
·         Contoh buruk 2: Rizki Al-Azimi
·         Atasan : Viola Fauziah
·         Narator : Aldilla Silviani Aisyah

Alur Cerita :
Latar:             (di depan sebuah kost-kostan)
Narator:         mungkin banyak dari kita yang sudah pernah mendengar atau bahkan tidak asing lagi dengan kata “etika”. Namun, apakah pengertian dari etika sesungguhnya? Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat atau kebiasaan yang baik. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika berarti ajaran tentang yang baik dan buruk mengenai sikap, tindakan, prilaku, dan sebagainya.
            Dalam cuplikan ini, kami akan menampilkan berbagai macam etika yang harus dimiliki oleh seorang pekerja, yang pastinya etika tersebut dapat mempengaruhi citra yang terlihat bagi orang lain.
Latar:                         (alarm berbunyi. Dengan tenang Contoh Baik 1 mengambil alarm dan mematikannya. Ia pun bangun dan tidak lupa berdoa dan bersyukur kepada Tuhan bahwa ia masih bisa bangun tidur dalam keadaan sehat. Setelah itu ia membereskan tempat tidur, mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke kantor)
Latar:                         (alarm berbunyi. Namun dengan gusar Contoh Buruk 1 mematikan alarmnya tersebut lalu kembali tidur. Setelah beberapa saat kemudian, tiba-tiba ada telepon masuk di handphonenya. Dengan malas ia menjawab telepon tersebut)
Contoh Buruk 1: halo? Lagi tidur. Kerja? Emang sekarang jam berapa? Apa?!
Latar:             (Contoh Buruk 2 segera bangkit dari pembaringannya dan dengan terburu-buru ia mengambil handuk dan membuka pintu kamarnya. Saat pintu terbuka, ia melihat Contoh Baik 1 sudah berpakaian rapih dan hendak pergi ke kantor)
Contoh Buruk 1: (menatap Contoh Baik 1 dengan tatapan marah) Lo kok nggak bangunin gue?!
Contoh Baik 1:     maaf, aku kira kamu udah bangun.
Contoh Buruk 1: huh! (segera pergi meninggalkan Contoh Baik 2 dan berlari masuk ke kamar mandi.

Latar:                         (di sebuah ruangan kerja. Terdapat sebuah meja kerja yang tersusun rapih. Contoh baik 2 duduk sambil mengerjakan tugas. Tiba-tiba atasannya datang menghampiri meja contoh baik 2 dengan membawa setumpuk kertas)
Contoh baik 2:           selamat pagi, Bu.
Atasan:                       selamat pagi. (sambil memberikan setumpuk kertas kepada contoh baik 2) tolong kamu segera selesaikan laporan keuangan ini. Saya tunggu sampai jam makan siang nanti.
Contoh baik 2:           siap, Bu. (stop motion)
Narator:                     seorang pekerja yang beretika akan dengan senang hati menerima tugas yang diberikan oleh atasannya tanpa mengeluh, walaupun atasannya tersebut memberikan tugas yang banyak sekali untuk diselesaikan.
Latar:                         (di sebuah ruangan kerja. Terdapat sebuah meja kerja yang tersusun berantakan. Contoh buruk 2 duduk sambil tiduran di atas meja kerjanya. Tiba-tiba atasannya datang mnghampiri meja contoh buruk 2 dengan membawa setumpuk kertas)
Atasan:                      (membanting setumpuk kertas di depan contoh buruk 2. Contoh buruk 2 kaget dan terbangun. atasannya marah-marah) kamu datang kesini untuk kerja atau untuk tidur?!
Contoh buruk 2:       (sambil menguap) sorry, Bu. Semalem saya abis begadang nonton bola.
Atasan:                       saya tidak peduli dengan alasan kamu. Cepat kamu selesaikan laporan keuangan ini! Saya tunggu sampai jam makan siang!
Contoh buruk 2:       sebanyak ini sampai jam makan siang, Bu? Yang bener aja! Besok aja deh, Bu. Please…
Atasan:                      saya tidak mau tahu! Kalau setelah jam makan siang tugas itu belum ada di meja kerja saya, saya kasih kamu SP!
Contoh buruk 2:       ba.. baik, Bu… (stop motion)
Narator:                     seorang pekerja yang tidak beretika akan selalu merasa keberatan saat menerima tugas yang diberikan oleh atasannya, bahkan saat diberikan tugas yang ringan sekalipun.

Latar:                         (di sebuah ruangan rapat. Saat itu sedang berlangsung rapat yang dihadiri oleh contoh baik & contoh buruk. Atasan mereka pun datang memasuki ruangan.)
Contoh Buruk 3:      (dengan memasang wajah bosan) kemana sih si ibu itu?
Contoh Buruk 1:      tau tuh, rese! Suka banget dateng telat! Mana gue laper, lagi!
Atasan:                       selamat pagi, rekan-rekan sekalian. Maaf saya datang terlambat. Tad saya bertemu dengan klien dulu barusan.
Anggota:                    pagi, Bu..
Atasan:                      pada rapat kali ini kita akan mendiskusikan tentang strategi pemasaran untuk produk yang akan kita launching bulan depan. Oiya, bagaimana laporan keuangan yang sudah saya berikan? Sudah selesai?
Contoh Baik 1,2,3:    sudah, bu…
Atasan:                      bagaimana, Nova, Rizki? Sudah selesai?
Contoh Buruk 1,2:   (dengan muka gusar sambil tertawa kikuk) s.. sudah, bu?
Si contoh baik:          Ibu, maaf sebelumnya. Boleh saya memberikan pendapat tentang strategi pemasaran yang baru saja Ibu jelaskan?
Atasan:                       oke, silahkan.
Si contoh baik:           Jika saya boleh menyarankan, menurut saya sebaiknya…. (stop motion)
Narator:                     ini merupakan contoh pekerja yang beretika. Ia selalu bisa menerima dan memberikan respon terhadap apa yang sudah dipresentasikan. Dan sikap seperti itu yang sangat dibutuhkan bagi setiap pekerja.
Atasan:                      wow, ide kamu sangat brilian! Saya sangat setuju dengan ide yang kamu berikan. Dan sebagai reward, saya akan mempromosikan kamu sebagai manager pemasaran.
Latar:                         (seluruh anggota rapat bertepuk tangan.)
Si contoh baik:           terima kasih, Bu. Ini suatu penghargaan yang sangat luar biasa untuk saya.
Si contoh buruk:       Bu, bagaimana dengan saya? Bukankah saya lebih dulu bekerja disini dibandingkan dia? (menatap sinis ke arah si contoh baik)
Atasan:                      perbaiki dulu kinerja kamu, baru saya akan mempertimbangkan untuk tidak memecat kamu.
Si contoh buruk:         (memasang muka shock) lho? Kok saya malah mau dipecat, Bu? (stop motion)
Narator:                       demikian cuplikan etika dalam bekerja yang baru saja kami tayangkan. Semoga dari cuplikan tersebut, kita dapat mengambil pelajaran untuk kedepannya sebagai seorang pekerja yang baik dan profesional. Sukses untuk kita semua dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar