Case
To Analysis-
Modern Office Administration
Airstar
manufactures, repairs, and overhauls pistons and jet engines for smaller, often
previously owned aircraft. The company had a solid niche, and most managers had
been with the founder more than twenty years. With the founder’s death five
years ago, Roy Morgan took over as president at Airstar. Mr. Morgan has called
you in as a consultant.
Airstar
Manufactures, yang bergerak dalam bidang Perbaikan dan Pengecekan mesin-mesin
jet kecil, seringkali sebelumnya tidak memiliki masalah besar. Perusahaan
tersebut memiliki masa depan karir yang bagus, dan banyak managernya yang sudah
bersama-sama dengan pendirinya selama lebih dari 20 tahun. Namun, setelah
meninggalnya si Pendiri perusahaan 5 tahun yang lalu, Roy Morgan kemudian
mengambil alih posisi sebagai Pimpinan tertinggi di Airstar. Pak Morgan
mengangkat kamu sebagai Konsultannya.
Your research
indicates that this industry is changing rapidly. Airstar is feeling
encroachment of huge conglomerates like General Electic and Pratt &
Whitney, and its backlog of orders is the lowest in several years. The company
has always been known for its superior quality, safety, and customer service.
However, it has never been under treath before, and senior managers are not
sure which strategic direction to take. They have considered potential
acquisitions, imports and exports, more researchs, and additional repair lines.
The organization is becoming more chaotic, which is frustrating Morgan and his
vice presidents.
Menurut
penelitian yang kamu lakukan, mengindikasikan bahwa industri tersebut berubah
dengan sangat cepatnya. Airstar merasa adanya perambahan dari
konglomerat-konglomerat besar seperti General Electric dan Pratt & Whitney,
dan permintaan order pun jadi semakin sedikit beberapa tahun belakangan ini.
Perusahaan ini dikenal karena kualitasnya yang bagus, keamanannya, dan juga
pelayanan konsumennya. Perusahaan ini tidak pernah berada di bawah ancaman
sebelumnya, dan Manager seniornya pun tidak yakin dengan strategi apa yang
harus diambil. mereka telah
mempertimbangkan akuisisi impor, impor dan ekspor, penelitian lebih lanjut, dan jalur
perbaikan tambahan. Perusahaan ini menjadi lebih kacau, yang membuat Pak
Morgan dan wakilnya frustasi.
Before a
meeting with his team, he confides to you.
“organizing is
supposed to be easy. For maximum efficiency, work should be divided into
simple, logical, routine tasks. These business tasks can be grouped by similar
kinds of work characteristics and arranged within an organization under a
particularly suited executive. So why are we having so many problems with our
executive?”
Morgan met
with several of his trusted corporate officers in the executive dining room to
discuss what was happening to corporate leadership at Airstar. Morgan went on
to explain that he was really becoming concerned with the situation. There had
been outright conflicts between the vice president of marketing and the
controller over merger and acquisition opportunities. There had been many instances
of duplication of work, with corporate officers trying to outmaneuver each
other.
Sebelum
bertemu dengan tim-nya, Pak Morgan mengakui sesuatu kepada kamu,
“pengorganisasian harusnya menjadi mudah. Untuk daya guna yang maksimal,
pekerjaan seharusnya dibagi ke dalam sesuatu yang lebih sederhana, logis, dan
sesuai dengan tugas rutin. Tugas-tugas ini bisa dikelompokan berdasarkan
persamaan jenis dari karakteristik pekerjaan dan disusun ke dalam suatu
organisasi di bawah eksekutif yang cocok. Tetapi kenapa kita punya banyak
masalah dengan eksekutif kita?”
Pak Morgan
bertemu dengan beberapa pejabat kepercayaannya untuk mendiskusikan apa yang
sebenarnya terjadi dengan pimpinan korporasi di Airstar. Pak Morgan menjelaskan
bahwa ia begitu sangat peduli dengan situasi tersebut. Di perusahaan tersebut telah terjadi konflik langsung antara
wakil presiden pemasaran dengan pengendali atas peluang merger dan akuisisi. telah ada banyak contoh dari duplikasi pekerjaan,
dengan pejabat perusahaan berusaha untuk mengatasi manuver masing-masing.
“communications
are atrocious,” Morgan said to the others. “why, I didn’t even get a copy of
the export finance report untill my secretary made an effort to find one for
me. My basis for evaluation and appraisal of corporate executive performance
and goal accompalishment is fast becoming obsolete. People have been working up
their own job descriptions, and they all include overlapping responsibilities.
Changes and decisions are being made on the basis of expediency and are
perpetuating too many mistakes. We must take a good look at these
organizational realities and correct the situation immediately.”
“komunikasi
adalah sesuatu yang sangat buruk,” Pak Morgan berkata kepada yang lainnya.
“kenapa? Karena saya bahkan tidak mendapatkan salinan laporan keuangan ekspor
sampai sekretaris saya yang memberikannya satu untuk saya. dasar saya untuk mengevaluasi dan menilai kinerja eksekutif perusahaan dan pencapaian
tujuan dengan cepat menjadi usang.
Orang-orang telah mengerjakan pekerjaan mereka sendiri, dan mereka semua
termasuk tanggung jawab yang tumpang tindih. perubahan dan keputusan dibuat
atas dasar kemanfaatan dan mengabadikan terlalu banyak kesalahan. kita harus
melihat secara positif realitas
organisasi dan sesegera mungkin memperbaiki situasi.”
Jim Robinson,
vice president of manufacturing, pointed out to Morgan that Airstar was not
really following the “principles of good organization”.
“for
intances”, explained Robinson, “let’s review what we should be practicing as
administrators.” some of the principles Robinson believed they should be
following were:
•
Determine the goals, policies, programs, plans,
and strategies that will best achieve the desired results for the company.
•
Determine the various business tasks to be done.
•
Divide the business tasks into a logical and
understandable organizational structure.
•
Determine the suitable personnel to occupy
positions within the organizational structure.
•
Define the responsibility and authority of each
supervisor clearly in writing.
•
Keep the number and kinds of level of authority
at a minimum.
Jim Robinson,
Wakil Presiden Manufaktur, menunjukkan
kepada Pak Morgan bahwa
Airstar tidak benar-benar mengikuti "prinsip organisasi yang baik".
Pak Robinson menjelaskan, “misalnya, mari kita tinjau apa yang harus kita latih sebagai administrator.” Beberapa dari prinsip yang
dipercaya oleh Pak Robinson bahwa mereka seharusnya mengikuti:
•
Menentukan tujuan, kebijakan, program, rencana,
dan strategi yang akan menjadi pencapaian terbaik yang diinginkan bagi perusahaan.
•
Menentukan jenis tugas untuk diselesaikan.
•
Membagi tugas-tugas ke dalam struktur organisasi
yang logis dan dapat dimengerti.
•
Menentukan personil yang cocok untuk menempati posisi dalam struktur organisasi.
•
mendefinisikan
tanggung jawab dan wewenang pengawas masing-masing dengan jelas secara tertulis.
•
menjaga
jumlah dan jenis tingkat kewenangan secara minimal.
Robinson proposed that the group study the corporate organizational
chart, as well as various corporate business task. After reviewing the
corporate organizational chart, Robinson, Morgan and the others agreed that the
number and kinds of formal corporate aouthority were logical and not much
different from other corporations. The group then listed the various corporate
business tasks that went on within Airstar.
Pak Robinson mengusulkan bahwa kelompok mempelajari bagan organisasi perusahaan, serta berbagai tugas-tugas bisnis perusahaan.
Setelah meninjau bagan organisasi perusahaan, Pak Robinson, Pak Morgan dan yang
lainnya setuju bahwa jumlah dan
jenis otoritas formal tersebut logis dan tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain. Kelompok tersebut kemudian mencatat tugas berbagai bisnis korporasi yang berlangsung
dalam Airstar.
Robinson continued, “how did we ever decide who should handle mergers
or acquisitions?”
Morgan answered, ”I guess it just occurred over time that the vice
president of marketing should have the responsibility.”
“but,” Robinson queried, “where is it written down? How would the
controller know it?”
“aha!” Morgan exclaimed. “it looks like I’m part of the problem. There
isn’t anything in writing. Tasks were assigned superficially, as they became
problems. This has all been rather informal. I’ll establish a group to decide
who should have responsibility for what so thing can return to our previous
level of efficiency.”
Pak Robinson melanjutkan, “bagaimana
kita memutuskan siapa yang harus menangani merger atau akuisisi?”
Pak Morgan menjawab, “saya rasa itu hanya terjadi dari waktu ke waktu bahwa wakil presiden pemasaran harus
memiliki tanggung jawab.”
“tetapi,” Pak Robinson bertanya, “dimana salinannya? Bagaimana bagian
pengontrolan tahu akan hal itu?”
“aha!” Pak Morgan berseru, “sepertinya saya termasuk bagian dari
masalah ini. tidak ada sesuatu
secara tertulis. Tugas-tugas ditugaskan secara sepintas,
dan itulah masalahnya. ini
semua telah menjadi agak
informal. Saya akan membentuk kelompok untuk memutuskan siapa yang harus
bertanggung jawab atas apa sehingga hal-hal dapat kembali ke tingkat efisiensi
sebelumnya. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar